Cegah Malnutrisi Sedari Dini Bersama Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) Didukung Nutricia Sarihusada

Cegah Malnutrisi Sedari Dini Bersama Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) Didukung Nutricia Sarihusada

Teman-teman, ternyata yang disebut malnutrisi itu bukan cuma terjadi pada seseorang yang kurus kering atau kurang gizi, tapi juga terjadi pada seseorang, baik anak-anak maupun dewasa yang kelebihan berat badan atau bertubuh tambun.

Ngomongin malnutrisi, saya baru paham ketika Prof. Ari dari Fakultas Kedokteran Indonesia menjelaskan tentang apa itu malnutrisi.

"Malnutrisi terjadi ketika asupan energi atau nutrisi tidak seimbang. Menurut WHO, malnutrisi adalah kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang" sebut Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB pada Media Workshop Selasa 17 September 2024 lalu di hotel Des Indes Menteng, Jakarta Pusat.


Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB


 

Kenapa sih penting bahas malnutrisi?

Hingga kini, malnutrisi masih merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil. Malnutrisi pada anak adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan upaya bersama, terutama di 1000 hari pertama kehidupan anak. Kasus malnutrisi di Indonesia menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara, menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO). Duuh, ngga banget kan prestasinya.

Sementara itu, berdasar hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan RI, angka nasional prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 21,5 %, hanya turun 0,1% dibanding tahun 2022 yang sebesar 21,6%. Stunting masih jadi peer besar hingga saat ini. Menurunkan angka stunting hingga di bawah 20% ini menjadi peer bersama.

Faktor kemiskinan, kurangnya akses terhadap pangan bergizi, rendahnya pengetahuan tentang gizi, serta ketidakmerataan layanan kesehatan menjadi penyebab utama dari malnutrisi di berbagai wilayah di Indonesia.


Dampak Malnutrisi

Dampak malnutrisi bermacam-macam, mulai dari kerentanan terhadap penyakit, gangguan pernapasan, gangguan kekebalan tubuh, penurunan kemampuan mental, hingga kerugian ekonomi.

Menurut Dr.dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada,  "Biaya Perawatan Kesehatan untuk Stunting: 15-20% dari total biaya kesehatan pada anak-anak di Indonesia (data Bappenas 2019), biaya medis per anak yang stunting diperkirakan sekitar Rp 6 juta per tahun. Banyak yaa.

Lanjut dr. Ray memaparkan, biaya akibat Anemia pada Ibu Hamil: rata-rata biaya perawatan akibat anemia: Menurut estimasi Global Nutrition Report (2020), biaya medis tambahan untuk perawatan ibu hamil dengan anemia di Indonesia bisa mencapai Rp 2 juta - Rp 5 juta per kasus.

Biaya Kesehatan untuk Penyakit terkait Malnutrisi: UNICEF (2020), biaya perawatan rumah sakit untuk anak yang menderita diare berat akibat malnutrisi dapat mencapai Rp 2 juta - Rp 4 juta per episode, sementara infeksi saluran pernapasan dapat memakan biaya hingga Rp 5 juta per kasus.

Total Beban Ekonomi pada Sistem Kesehatan: Rp 55 triliun per tahun dalam bentuk biaya kesehatan langsung. Tinggi sekali kan. Itu sebabnya bicara malnutrisi ini ga bisa main-main. Penanganannya harus dilakukan serius dan melibatkan banyak pihak.

 

Apa yang harus dilakukan?

Mencegah malnutrisi ini bukan perkara 1-2 orang, atau 1-2 keluarga, tapi negara, karena masalah malnutrisi ini dampaknya pada kesehatan masyarakat dan pada anggaran kesehatan negara. So, perlu kerjasama berbagai pihak.

Itu sebabnya Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) berpartisipasi memerangi malnutrisi dengan melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya dengan menjadi duta kegiatan Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week/MAW) yang diselenggarakan oleh American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) sejak 2017.  

Pada tahun 2024 ini, MAW dilaksanakan pada tanggal 16 - 20 September 2024 dengan melakukan kegiatan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi dengan dukungan Nutricia Sarihusada dengan tema ‘Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini’.

 

Kerjasama Berbagai Pihak

Perlu diketahui, riset dari Center for Indonesian Studies (CIPS) menyebutkan 21 juta masyarakat atau 7% dari total populasi penduduk Indonesia, kekurangan gizi dengan asupan kalori per kapita harian di bawah standar Kementerian Kesehatan sebesar 2.100 kkal. Malnutrisi, jika tidak dikenali dan diobati, dapat memperburuk kondisi kesehatan individu, terutama mereka yang berisiko seperti orang tua, penderita penyakit kronis, dan pasien dengan infeksi. Malnutrisi bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik dan meningkatkan risiko kematian, tetapi juga memiliki konsekuensi ekonomi yang signifikan, seperti peningkatan biaya rawat inap dan rehabilitasi.” papar Presiden INA (Indonesian Nutrition Association/Perhimpunan Nutrisi Indonesia), Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K).

Tak hanya INA (Indonesian Nutrition Association) saja yang terlibat, tapi juga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sebagai salah satu pelopor pendidikan kesehatan di Indonesia turut menyumbangkan perspektifnya dari sisi akademisi terkait pencegahan serta penanganan malnutrisi di Indonesia.  

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB memaparkan bahwa malnutrisi bukan hanya kekurangan gizi. "Pengertian Malnutrisi menurut WHO adalah kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang. Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai gangguan biologi pada orang yang mengalami malnutrisi. Malnutrisi sering kali terjadi underdiagnosis, sehingga penanganan menjadi terlambat dan ini berdampak pada kegagalan dalam proses penyembuhan dan berujung pada peningkatan morbiditas dan kematian." 

Prof. Ari menekankan pentingnya mencegah malnutrisi sedini mungkin dengan meningkatkan kesadaran akan tanda-tanda malnutrisi, serta pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia memahami dan dapat menerapkan pola makan dengan gizi seimbang agar kesadaran masyarakat tentang malnutrisi dapat meningkat secara lebih luas, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Merujuk target pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kesadaran dalam mengentaskan malnutrisi demi menyiapkan “Generasi Emas”  yang sehat, berkualitas dan berdaya saing. Upaya ini perlu keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat umum, guna bersama-sama menggalakkan edukasi dan intervensi gizi.

Sebagai salah satu perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi, Nutricia Sarihusada berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif untuk mencegah malnutrisi, karena gizi memainkan peran penting untuk membawa perubahan positif pada kesehatan dan kualitas hidup manusia.

Dr.dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada menyampaikan bahwa pencegahan malnutrisi merupakan langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.


Dr.dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada
Dr.dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada


Namun, untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan malnutrisi. Nutricia Sarihusada, sebagai perusahaan yang fokus pada nutrisi, berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai produk nutrisi, riset dan inisiatif sosial guna mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” papar dr. Ray.

So, sebagai masyarakat awam, yuuk kita bersama bantu pemerintah, bantu nakes, dan utamanya bantu keluarga keluar dari permasalah malnutrisi ini. Tugas kita bersama bahu membahu saling mengingatkan & mengedukasi tentang malnutrisi, mulai dari keluarga sendiri.

Teman2 Media Blogger
Teman2 Media Blogger



Komentar

  1. Jadi paham soal malnutrisi akutuuu..Mangingat dampaknya setuju jika kita semua perlu bersama bahu membahu saling mengingatkan dan mengedukasi tentang malnutrisi ini

    BalasHapus
  2. Pencegahan malnutrisi merupakan langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Jadi ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi harus melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk kita semua.

    BalasHapus
  3. Yuk kita semua jangan abai untuk urusan nutrisi bangi anak. Jangan hanya ibu yang peduli. Ayah pun harus mau tau tentang nutrisi. Semoga anak-anak Indonesia semakin cukup nutrisinya

    BalasHapus
  4. membaca artikel dan liat konten tentang malnutrisi pada anak ternyata kondisinya sudah cukup bikin miris ya mba, semoga dengan adanya informasi ini masyarakat jadi makin peduli tentang nutrisi anak

    BalasHapus
  5. Miris ya mbak Maya Indonesia kasus malnutrisinya masih besar banget, semoga ke depannay bisa menurun dengan adanya edukasi seperti ini terutama para ibu yang harus bisa belajar banyak juga nih

    BalasHapus
  6. Yap...masalah kesehatan malnutrisi terutama untuk anak-anak yang masih berusia dini tidak boleh diabaikan, apalagi banyak dampak buruk jika masalah nutrisi tidak segera diantisipasi, tentunya berhubungan dengan masa depan anak-anak calon generasi penerus bangsa.

    BalasHapus
  7. Aku ikut nih acaranya dan dukung dong campaignya, karena membuka wawasan banget. Sebagai ibu aku bertanggungjawab atas asupan orang rumah, jadi aware karena campaign ini loh

    BalasHapus
  8. banyak juga persentasenya sampe 7% dari populasi penduduk Indonesia yg malnutrisi. Padahal di Indonesia sumber makanannya banyak.

    BalasHapus
  9. Salut atas kepedulian Nutricia pada masalah malnutrisi di Indonesia semakin banyak pihak turun tangan membantu maka masalah ini bisa diatasi lebih dini

    BalasHapus
  10. Memang perlu apik cegah malnutrisi ini dengan pemahaman yang tepat. Jangan sampe salah kaprah hanya berpikir karena kurang gizi aja. Sehingga sosialisasi diperlukan

    BalasHapus
  11. Malnutrisi itu penting untuk segera diatasi
    Sebab, kekurangan nutrsi bisa menghambat sdm bangsa ya

    BalasHapus
  12. Sedang di fase selalu galau karena anak susah makan dan BB susah buat naik. Semoga gak termasuk malnutrisi parah ya 😭

    BalasHapus
  13. Malnutrisi masih menjadi masalah ya. Sampai saat ini masih banyak anak-anak yang kekurangan gizi.

    Kadang miris sih, kondisi negara kita masih begini. Semoga dg adanya pihak yg saling membanti dan mendukung, malnutrisi bisa berkurang.

    BalasHapus
  14. Sering kali malnutrisi itu dihubungkan dengan keadaan tubuh seseorang yang kurus kering dan tidak bergizi. Ternyata malnutrisi juga bisa terjadi pada orang yang bertubuh tambun. Karena malnutrisi itu terjadi ketika asupan energi atau nutrisi tidak seimbang.

    BalasHapus
  15. penting banget bagi para ibu dan orang tua paham tentang pentingnya nutrisii dan bahaya malnutrisi pada anak. mengingat ibu itu ujung tombak nutrisi keluarga dengan event kayak gini jadi tercerahkan ya mak.

    BalasHapus
  16. Penting banget cegah amalnutrisi pada anak ya sebab masa tumbuh kembang anak tidak boleh terlewatkan

    BalasHapus
  17. Ternyata penyakit diare, infeksi saluran pernapasan, itu ga bisa diremehkan ya..
    Karena bisa jadi salah satu ciri Malnutrisi. Dan Malnutrisi ini bisa terjadi di keluarga manapun kalau keluarga tersebut tidak memerhatikan pola asupan yang tepat untuk kebutuhan anggota keluarga.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, jangan lupa tinggalkan komentar atau pertanyaan ya, biar lebih ikrib 🤭

Postingan Populer